Titian Tak Berujung

menawar keindahan denag segunung sampah
tak layak juga tak berharga
merenda hari dengan seutas elegi basi
bagai menyulut api di tubuh berduri

tengoklah matahari semakin tinggi
semburat saga telah menandai
waktumu tak lama lagi

lalu mengapa engkau berhenti?
bilah titian mestinya tetap lurus
jika surga adalah akhirnya…

***sedang menyemangati diri yang tengah kelelahan. duhai Rabb, genggamlah tangan ini. tuntun kami ke jalan lurus itu…

Leave a comment